Ngoding di Coffee Shop: Produktif atau Cuma Estetik?

Di era Gen Z, ngoding nggak lagi terbatas di kamar atau kantor. Banyak programmer muda memilih coffee shop sebagai “kantor kedua”. Dengan suasana cozy, aroma kopi, dan interior yang estetik, coffee shop jadi tempat favorit buat kerja maupun ngoding.

Tapi pertanyaannya, apakah benar ngoding di coffee shop bikin produktif, atau hanya sekadar estetik vibes buat diposting ke Instagram dan TikTok?

Keunggulan Ngoding di Coffee Shop

  1. Suasana yang Membawa Mood
    Suara mesin kopi, musik pelan, dan obrolan samar bisa menciptakan suasana tenang. Bagi banyak Gen Z, kondisi ini justru bikin mereka lebih fokus.
  2. Estetik dan Instagrammable
    Jujur aja, sebagian Gen Z ke coffee shop memang karena vibes-nya. Foto setup laptop dengan latte art bisa jadi konten estetik di media sosial.
  3. Cocok Buat Kolaborasi
    Ngoding bareng teman atau tim lebih seru dilakukan di coffee shop. Bisa diskusi santai sambil brainstorming tanpa suasana formal.

Kekurangan Ngoding di Coffee Shop

  1. Gangguan dari Lingkungan
    Nggak semua orang bisa fokus dengan suara ramai. Obrolan keras atau musik terlalu kencang bisa bikin buyar konsentrasi.
  2. Biaya Tambahan
    Ngoding lama berarti pesan kopi atau makanan berulang kali. Buat mahasiswa atau freelancer, ini bisa jadi boros.
  3. Koneksi Internet Tidak Stabil
    Nggak semua coffee shop menyediakan Wi-Fi cepat. Bahkan ada yang sengaja membatasi durasi penggunaan Wi-Fi.

Produktif atau Estetik?

Jawabannya: tergantung tujuan dan gaya kerja masing-masing.

  • Kalau kamu tipe yang gampang terdistraksi, coffee shop mungkin kurang cocok.
  • Kalau kamu lebih produktif dengan suasana ramai tapi santai, coffee shop bisa jadi pilihan tepat.

Bagi Gen Z, ngoding di coffee shop bukan sekadar mencari tempat kerja, tapi juga mencari vibes yang pas.


Tips Agar Ngoding di Coffee Shop Tetap Produktif

  1. Pilih coffee shop dengan suasana tenang dan Wi-Fi stabil.
  2. Gunakan headset noise cancelling untuk fokus.
  3. Jangan lupa bawa charger dan pilih tempat dekat colokan.
  4. Atur waktu: gunakan teknik Pomodoro agar tetap produktif.

Kesimpulan

Ngoding di coffee shop bisa jadi produktif atau sekadar estetik, tergantung bagaimana kamu memanfaatkannya. Buat Gen Z, tempat ini bukan cuma sekadar spot kerja, tapi juga bagian dari gaya hidup digital. Yang penting, tetap jaga keseimbangan antara vibes dan produktivitas.


Previous Article

Musik Lo-Fi untuk Programmer: Teman Setia Gen Z Saat Ngoding

Next Article

Cara Meningkatkan Konsentrasi Belajar di Rumah

View Comments (1)

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *