Gen Z punya gaya unik dalam menjalani hari-harinya, termasuk saat ngoding. Salah satu tren yang paling populer adalah mendengarkan musik Lo-Fi. Alunan santai dengan beat yang konsisten membuat musik Lo-Fi jadi teman setia programmer muda. Tapi, apa sebenarnya yang membuat musik ini begitu cocok untuk menemani coding?
Apa Itu Musik Lo-Fi?
Lo-Fi, singkatan dari Low Fidelity, awalnya menggambarkan kualitas rekaman musik yang sederhana. Namun, justru suara kasual seperti suara hujan, kertas dibalik, atau keyboard yang diketik menjadi ciri khas yang membuatnya menenangkan.
- Suara ambient: hujan, petir, gemerisik.
- Tempo lambat: membuat otak rileks.
- Beat repetitif: menjaga fokus tetap stabil.
Mengapa Lo-Fi Cocok untuk Programmer?
- Meningkatkan Konsentrasi
Musik dengan lirik sering kali mengganggu, sedangkan Lo-Fi hadir tanpa distraksi kata-kata. Programmer bisa lebih fokus memahami baris kode tanpa terganggu. - Menciptakan Lingkungan yang Tenang
Lo-Fi menciptakan suasana seperti “café vibes” meski kamu hanya duduk di kamar. Banyak Gen Z yang mengaku lebih produktif saat suasananya terasa cozy. - Meningkatkan Mood
Ngoding itu kadang bikin frustrasi. Musik Lo-Fi dengan nuansa mellow membantu menjaga mood tetap stabil dan mengurangi stres.
Lo-Fi dan Budaya Gen Z
Bagi Gen Z, Lo-Fi bukan sekadar musik. Ini sudah menjadi bagian dari lifestyle digital mereka:
- Lo-Fi + Dark Mode: kombinasi paling populer untuk ngoding larut malam.
- Streaming di YouTube & Spotify: channel Lo-Fi seperti LoFi Girl jadi ikon Gen Z.
- Aesthetic Workstation: Gen Z sering memadukan Lo-Fi dengan setup minimalis plus lampu LED biru-ungu.
Tips Menggunakan Lo-Fi untuk Ngoding Lebih Produktif
- Buat playlist khusus Lo-Fi di Spotify/YouTube.
- Gunakan headphone noise-cancelling.
- Pasang Lo-Fi hanya saat butuh fokus, jangan nonstop biar otak tetap segar.
- Kombinasikan dengan teknik Pomodoro (25 menit fokus, 5 menit istirahat).
Kesimpulan
Lo-Fi bukan sekadar tren musik, tapi sudah menjadi bagian penting dari produktivitas Gen Z, terutama untuk programmer. Alunan santai, beat konsisten, dan nuansa cozy menjadikannya pilihan terbaik untuk menemani baris-baris kode. Jadi, kalau kamu Gen Z yang ingin fokus, coba pasang playlist Lo-Fi favoritmu, nyalakan dark mode, dan nikmati vibes ngoding yang tenang.
[…] headset noise cancelling untuk […]